Penerapan
IQ, EQ, dan SQ dalam dunia pendidikan
Diusulkan oleh :
Aditiya Erlangga (5552100041/2010)
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG
2013
Abstrak
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.Untuk itu diperlukan pendidikan karakter di dunia pendidikan tidak hanya pendidikan akademik yang diberikan di institusi-institusi pendidikan.pendidikan karakter tersebut berupa pendidikan seperti IQ (INTELLEGENCE QOUTIENT), EQ (EMOTIONAL QOUTIENT), dan SQ (SPIRITUAL QOUTIENT).
PEMBAHASAN
Pengertian IQ,EQ, dan SQ:
IQ, EQ, dan SQ adalah penggambaran dari potensi manusia sebagai makhluk paling cerdas dan kompleks di muka bumi. Pembagian ini mewakilkan dari banyak potensi kecerdasan manusia yang didefinisikan secara
umum.
1. IQ (Intelligence Quotients)
Ialah istilah kecerdasan manusia dalam kemampuan untuk menalar, perencanaan sesuatu, kemampuan memecahkan masalah, belajar, memahaman gagasan, berfikir, penggunaan bahasa dan lainnya. Anggapan awal bahwa IQ adalah kemampuan bawaan lahir yang mutlak dan tak dapat berubah adalah salah, karena penelitian modern membuktikan bahwa kemampuan IQ dapat meningkat dari proses belajar.
Kecerdasan ini pun tidaklah baku untuk satu hal saja, tetapi untuk banyak hal, contohnya ; seseorang dengan kemampuan mahir dalam bermusik, dan yang lainnya dalam hal olahraga. Jadi kecerdasan ini dar tiap - tiap orang tidaklah sama, tetapi berbeda satu sama lainnya.1
Intelligence Quotient (IQ) - Is about thinking
IQ
measures our cognitive ability but
academic or cognitive intelligence alone offers little preparation for the emotional challenges we all have to face in the course of our daily lives. Measuring IQ alone is not enough; measuring the whole is more accurate and conclusive, IQ and EQ and SQ - a holistic approach.2
2.EQ (Emotional Quotients)
Kecerdasan emosional adalah kemampuan pengendalian diri sendiri,semangat, dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati dan emosi, tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, untuk membaca perasaan terdalam orang lain (empati) dan berdoa, untuk memelihara hubungan dengan sebaik-baiknya, kemampuan untuk menyelesaikan konflik, serta untuk memimpin diri dan lingkungan sekitarnya.3
1http://fadhlyashary.blogspot.com/2012/04/pengertian-iq-eq-sq-dan-esq.html
2 http://www.potentialplusuk.org/
3 http://fadhlyashary.blogspot.com/2012/04/pengertian-iq-eq-sq-dan-esq.html
Emotional Quotient (EQ) - Is about feeling
EQ is a term used to represent other factors that can lead to healthy relationships and the ability to respond appropriately and positively to every day life. It is about recognising emotions and managing them. Emotions without a physical expression are collections of thoughts. Talking about emotions means we have to have an understanding and a language for feelings then we have to be able to articulate our feelings. EQ is about understanding ourselves, how we relate to others and how others perceive us. EQ also helps us to understand how others are feeling and enables us to develop more fulfilling and deeper relationships. All this is essential if we are to be able to manage and resolve conflict as and when it arises as well as functioning collaboratively and collectively in everyday situations.4
3.SQ (Spiritual Quotients)
Perlu dipahami bahwa SQ tidak mesti berhubungan dengan agama, Kecerdasan spiritual (SQ) adalah kecerdasan jiwa yang dapat membantu seseorang membangun dirinya secara utuh. SQ tidak bergantung pada budaya atau nilai. Tidak mengikuti nilai-nilai yang ada, tetapi menciptakan kemungkinan untuk memiliki nilai-nilai itu sendiri. kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang berasal dari dalam hati, menjadikan kita kreatif ketika kita dihadapkan pada masalah pribadi, dan mencoba melihat makna yang terkandung di dalamnya, serta menyelesaikannya dengan baik agar memperoleh ketenangan dan kedamaian hati. Kecerdasan spiritual membuat individu mampu memaknai setiap kegiatannya sebagai ibadah, demi kepentingan umat manusia dan Tuhan yang sangat dicintainya. 5
4 http://www.potentialplusuk.org/
5 http://fadhlyashary.blogspot.com/2012/04/pengertian-iq-eq-sq-dan-esq.html
Spiritual Quotient (SQ) - Is about being
SQ is very difficult to define. But it needs to be clear it is not about organised religion. SQ is about questions more than answers. It lives in stories, poetry, metaphor, uncertainty and paradox. One of the biggest qualities of SQ is wisdom. Ingredients of SQ are values such as courage, integrity, intuition, compassion, empathy and knowing the limits of your knowledge.SQ can also mean unlearning what others have taught you; questioning life issues; thinking laterally or outside the box; seeing situations and issues differently; having a greater understanding of all possibilities. Spirituality is an essential component of a holistic approach to life, its finds expression in creativity and all art forms and is the bit that adheres together our conscious intellect and our intelligent action. Spirituality sustains us from within when all else fails; spirituality allows us to dream, aspire and raise ourselves up.6
Konsep IQ,EQ DAN SQ
Gambar
1 Konsep IQ,EQ dan SQ
Dari sisi IQ, upaya ini merupakan cara jitu untuk meningkatkan kemampuan otak manusia dalam mencipta. Budaya mencipta inilah yang masih asing ditelinga masyarakat Indonesia. Ini dikarenakan, masyarakat umumnya hanya menerima bukan membuat. Kondisi semacam ini yang seharusnya di ubah.7
6 http://www.potentialplusuk.org/
7http://www.pemustaka.com/pendidikan-cerdas-perpustakaan-memadukan-tiga-kecerdasan-iq-eq-sq.html
IQ adalah penunjang utama yang menggerakkan keberhasilan manusia, termasuk dalam daya cipta budaya membaca dan menulis. Sayangnya, dari 10 % kemampua otak, manusia baru mengunakan 3%. Seandainya mampu memanfaatkan 6% saja dari kemampuan tersebut, sudah pasti akan lebih genius dari Einstein. Sikap progesif ditunjukan dengan aktif dalam berkarya. Sebagai makhluk pemikir, manusia harus terus menerus diarahkan untuk menyingkap rahasia dunia baru serta meghargai hasil pemikiran karya anak bangsa. Ini penting. Mengapa Indonesia miskin pustakawan yang secara konsep mengabdikan dirinya terhadap cerdas perpustakaan?, ini salah satunya adalah disebabkan rendahnya penghargaan terhadap pustakawan Indonesia. Tidak heran, mereka banyak yang alih profesi, hal ini senada dengan kurang minatnya siswa SMA yang masuk kedalam jurusan ilmu perpustakaan Universitas Isam Negeri Yogyakarta. Kondisi ini harus segera disikapi. IQ adalah alat pencipta budaya membaca yang bukan hanya berharga, tetapi sekaligus butuh penghargaan. Sedangkan Inti dari EQ adalah bahwa manusia harus punya kekuatan batin dan hati dalam rangka mengelola emosi dan membangun relasi positif. Berkaitan dengan cerdas perpustakaan, pandangan jangan hanya diarahkan pada produk perpustakaan yang berbentuk fisik, tetapi juga perpustakaan yang berbentuk non fisik yang berhubungan dengan manusia sebagai pencipta dan menjalankan perpustakaan itu sendiri. Perlu diingat bahwa perpustakaan mengandung nilai filsafah hidup, orientasi, sikap, dan identitas. 8
Dalam pendidikan EQ hendaknya mempelajarkan sikap budaya membaca dan menimbulkan niatan keperpustakaan yang menjadikan manusia mengerti akan arti hidup dan kehidupan. Orientasi mengarahkan pada perubahan yang lebih baik dalam kehidupan manusia yang didukung sikap peka dan terbuka terhadap
perubahan. Sedangkan identitas adalah pembentukan budaya yang mengukuhkan nilai-nilai lokal masyarakat.
8 http://www.pemustaka.com/pendidikan-cerdas-perpustakaan-memadukan-tiga-kecerdasan-iq-eq-sq.html
Kepekaan sosial hanya dapat dibangun ketika manusia memiliki sikap simpatik dan empatik dengan lingkungan sekitar. Inilah yang sebenarnya dikembangkan dalam EQ. Dengan bangunan yang kuat dari kekuatan EQ itulah, manusia akan berjalan secara manusiawi dan selaras dengan lingkungan. Gabungan
yang kuat antara emosi, cipta, dan karya, akan membentuk masyarakat sadar pentingnya budaya membaca dan perpustakaan, sekaligus mampu mengimplementasikan secara cerdas.
yang kuat antara emosi, cipta, dan karya, akan membentuk masyarakat sadar pentingnya budaya membaca dan perpustakaan, sekaligus mampu mengimplementasikan secara cerdas.
Dan SQ dikembangkan melalui penelitian mendalam oleh Danah Zohar pada tahun 1932, sehingga tercipta buku 7 Habits oleh Stephen Covey. Inti SQ adalah bagaimana manusia mampu memaknai apa yang dikerjakan dan dihasilkan. Dengan demikian, akan terwujud sebuah empati yang beralas pada titik pribadi manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Inilah yang dinamakan titik kulminasi Tuhan atau dikenal dengan nama God Spod. Taufik pasiak menuliskan dalam bukunya yang berjudul”Luar biasa bagi yang bersih hatinya, titik tuhan ini akan kelihatan bersinar”.9
Dalam era globalisasi ini agama selalu dikesampingkan bahkan nyaris ditinggalkan. Selain itu, manusia saat ini melakukan tindakan yang anarkis dengan alasan agama, suku, ataupun budaya. Tak lagi menghiraukan budaya gotong royong yang dijunjung negara sejak dahulu dan tak menghiraukan keragaman adalah anugrah dari Tuhan. Dengan melihat betapa mudahnya manusia jatuh dalam lubang kerusakan, maka agama tetap harus menjadi counter dalam menciptakan masyarakat yang sadar akan karakter kebiasaan membaca di Indonesia ini. perpustakaan dimaknai bukan semata-mata perpustakaan dalam golongan sempit saja, tetapi didalam perpustakaan, terkandung misi penyelamatan bumi, negara dan manusia. Dalam Islam, ini sesuai dengan tugas manusia yakni sebagai pemimpin memakmurkan bumi, maka dengan demikian pembangunan bangsa yang cerdas perpustakaan, keragaman, dan berkarakter budaya membaca akan dapat terwujud.
9http://www.pemustaka.com/pendidikan-cerdas-perpustakaan-memadukan-tiga-kecerdasan-iq-eq-sq.html
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
IQ does not predict happiness but emotional intelligence (EQ) and spiritual intelligence (SQ) do, but they are both extremely hard to measure. All three quotients or intelligences are interlinked so if children are to achieve well there needs to be a balance between the three.
Penerapan memadukan (IQ, EQ, SQ) membangun masyarakat terutama di dunia pendidikan menciptakan masyarakat yang cerdas dan berkarakter.
IQ adalah penunjang utama yang menggerakkan keberhasilan manusia, termasuk dalam daya cipta konsep kecerdasan. Dengan pembangunan yang kuat dari EQ, kecerdasan akan berjalan secara manusiawi dan selaras dengan lingkungan. Sedangkan dalam SQ terkandung makna bukan semata-mata kecerdasan dalam golongan sempit saja, tetapi didalam kecerdasan, terkandung misi penyelamatan bumi, negara dan manusia.
Saran
Saran yang dapat dimunculkan diantaranya adalah:
1. Penerapan pendidikan karakter budaya membaca sejak dini.
2. Peningkatan pelayanan perpustakaan masyarakat.
3. Penambahan koleksi buku-buku khasanan ilmu terapan.
4. Pembelajaran peningkatan (IQ, EQ, dan SQ).